makobar.com – Kegiatan Coffee Morning yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Medan, Rabu (6/4), dihalaman kantor BPBD Medan, Jl. Rahmad, komplek PIK, Medan Denai, diikuti puluhan komunitas yang bergerak dibidang lingkungan dan sosial.
Kegiatan yang bertujuan membangun silaturahmi agar bisa berkolaborasi antara pemerintah , masyarakat dan komunitas serta relawan yang peduli dengan penanggulangan bencana kususnya di kota Medan. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPBD Kota Medan Arjuna Sembiring, Rabu (7/6/2021), kepada makobar.com.
“BPBD Medan medorong kepada semua pihak, baik masyarakat, komunitas yang ada di kota medan, agar bisa siaga dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana, mulai dari lingkungan terkecil dan kawasan domisili tempat tinggal,” Ujarnya
Tidak sampai disitu saja, Arjuna Berharap kepada para komunitas yang hadir, untuk menyatukan visi dan gerak langkah dalam melaksanakan tugas kemanusian, yaitu membantu masyarakat dalam hal penangulangan bencana kota medan.

Kepala BPBD Kota Medan Arjuna Sembiring Berfoto Bersama Komunitas, di Acara Coffee Morning yang Dilaksanakan di Kantor BPBD
Sementara itu Astarina Ayu Ningtyas Sugiharto, perwakilan dari Komunitas Peduli Anak dan Sungai Deli menilai, langkah yang dibuat BPBD Kota Medan dengan melalukan kegiatan silaturahmi bersama kominitas, sangat tepat. Mengingat dalam antisipasi dan menghadapi bencana kedepannnya haruslah melibatkan semua unsur.
“Mengantisipasi dan menghadapi bencara, harus melibatkan semua peran, baik pemerintah, stake holder, dan elemen komunitas harus bersinergi, memberikan kontribusi dalam menangkal bencana dan menghadapi bencana dengan cara berkolaborasi,”ungkap Asta
Asta berharap kedepannya BPBD Medan dan komunitas dapat berbagi ilmu, guna memberikan peran maksimal, meminimalisir terjadinya bencana di Kota Medan.
“satu lagi yang paling penting, BPBD bisa membuat pelatihan, untuk relawan bencana, supaya mempermudah kegiatan rescue. Jangan nanti kita mau menolong orang, malah jadi kita yang di tolong karena kurangnya ilmu, kalau bisa pelatihan ini rutin dilaksanakan bagi relawan dan masyarakat,”pungkasnya
(mc/an)